Kondisi Rayya saat ini sudah stabil, darah rendah dan juga tifus membuatnya harus dirawat di Rumah Sakit. Rayya membuka matanya dan ia melihat Jagadta yang sedang duduk bersama asistennya. Rayya memilih untuk diam dan hanya mengamati Jagadta dan asistennya. Rayya menghela napasnya karena mengingat kejadian sebelum ia pingsan. Wanita yang ia lihat itu adalah ibu kandungnya yang tega meninggalkannya dan melupakannya. Ibunya bahkan tidak pernah ingin menemuinya selama ini, pada hal jika ibunyq ingin menemuinya pasti sangatlah mudah, karena kediaman Sucipto masih ditempat yang sama saat ia meninggalkan Rayya. Rayya merasa sangat sedih dan juga iri melihat seorang remaja yang terlihat manja kepada wanita itu. Ibunya begitu sayang dengan anak perempuannya yang lain, tapi tidak dengannya. Jag