Setelah puas mengeksplor tiap jengkal tubuh Kiara. Esa yang sudah tidak sabar untuk menyatukan diri itu pun menahan napas, ketika hendam mencoba memasuki istrinya untuk pertama kali. Semua rasa nikmat itu sontak menjalar di setiap titik aliran darah yang mengalir di tubuh Esa. Sebuah rasa yang tidak mampu dijelaskan oleh kata-kata.
Hanya saja, ada satu hal yang membuat Esa kecewa. Meskipun tidak berpengalaman tidur dengan wanita, tapi Esa dapat menebak, kalau Esa bukan yang pertama bagi Kiara. Milik Kiara memang terasa sempit, tapi, Esa tidak merasakan sebuah kesulitan berarti ketika memasukinya.
Esa pun berhenti sejenak untuk menatap Kiara yang kini menatap sebal padanya. “Kamu, sudah gak …”
Seolah tahu apa yang akan dikatakan oleh Esa, wajah Kiara lantas berubah datar. “I’m not a virg
