Keluar Dari Sini

1803 Kata

Dahi pria itu mengerut ketika baru saja menyibak gorden rumahnya. Menatap tidak percaya pada sosok wanita yang berjalan pelan, sembari membawa kantong kresek di depan rumahnya. Hari memang terbilang masih pagi, jadi, mungkin saja indera penglihatannya itu, bisa saja salah mencerna. Namun, ketika wanita itu berbalik sekilas ke arah rumahnya sembari terus berjalan, ia menjadi ragu dengan maniknya sendiri saat ini. “Kia …” Gumam Esa lalu menggeleng secepat mungkin. Esa mengganggap, hal ini adalah imbas pertemuannya dengan Kiara, ketika melihat wanita itu di pernikahan Hening kala itu. Rasanya tidak mungkin kalau yang dilihatnya barusan adalah Kiara Larasati. Teman SMA yang sangat Esa cintai sekaligus ia benci pada masanya. Apa yang dilakukan Kiara pada waktu itu, masihlah sangat membekas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN