Kejutan

1605 Kata

Pagi itu, Kiara benar-benar merasa kesal karena Esa memaksanya ikut pergi dengannya. Kiara tahu kalau Esa tengah libur hari itu, hanya saja, ia sudah benar-benar enggan jika harus berpergian berdua dengan pria itu. Hati, serta pikiran Kiara saat ini, benar-benar tengah terbagi. Antara Lusi, Gilang, Esa dan juga mimpi-mimpinya. Tidak bisakah semuanya berada dalam satu jalan? Tangan dan kaki Kiara seolah ditarik menuju arah mata angin yang berbeda, hingga ia tidak bisa memutuskan sesuatu, untuk kebahagiaannya sendiri kali ini. Karena sibuk memikirkan permasalahannya sendiri, Kiara sampai tidak menyadari kalau roda dua yang dinaikinya kini sudah berhenti di depan sebuah rumah. Kalau saja Esa tidak menepuk lututnya, mungkin Kiara masih asyik menyelam dengan pikirannya sediri. Kiara turun t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN