Meluruskan Sesuatu

1417 Kata

Pagi itu, Esa sibuk mondar mandir di teras rumahnya. Sesekali ia keluar ke pekarangan untuk menengok jalan di depan rumah. Menoleh ke kiri dan ke kanan. Kemudian Esa menghela, merasa bodoh dengan apa yang dilakukannya. “Ah! Udahlah!” Esa memilih kembali masuk ke dalam rumah. Menuju dapur, tapi selera makannya mendadak hilang, karena sedari tadi memikirkan sesuatu. Tidak jadi membuat sarapan, Esa kali ini memilih untuk pergi bekerja lebih pagi dari pada biasanya. Ia memilih membeli sesuatu di jalan dan makan di ruang kerjanya. Dari pada hanya berada di rumah, dan pikirannya selalu bermuara pada satu orang, pikirnya. Setelah memastikan pintu rumah terkunci, Esa memakai helm dan bergegas menjalankan motor sportnya. Tinggal sepuluh meter lagi untuk sampai di tikungan yang berbelok ke jala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN