29. Di Rumah Niken-Farhan

1001 Kata

"Mas, Mas tidak merasa ada yang aneh?" tanya Niken. Saat ini dia dan Farhan sudah berada di dalam kamar mereka, bersiap untuk tidur. "Tentang apa?" "Tentang putri, menantu, dan besan kita. Dari nada bicaranya, tadi Mbak Zahra terdengar sangat cemas dan khawatir," jelas Niken. "Mungkin hanya perasaan kamu saja, Sayang. Buktinya, Aira dan Fachri, mereka terlihat baik-baik saja." "Apa iya?" Farhan pun mengangguk. "Kita beri kepercayaan pada putri kita, beri dia privasi. Ya, kalaupun semisal ada masalah, namanya juga rumah tangga. Pasti ada saja ujian dan cobaannya. Seperti kita, aku yang dulu terlalu angkuh, terlalu sombong, sampai sering menyakitimu. Bercerai, kamu menikah lagi, tapi kemudian Allah jodohkan kita lagi. Aku berharap, putri kita jangan sampai mengalami. Cukup pertengkara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN