PART. 134 EXTRA PART. 34 TAWARAN NADIAH

1949 Kata

Zahwa menatap suaminya dengan mata melotot. "Kai janjian sama perempuan itu ya?" Suara Zahwa keras saat bertanya pada Fadel. "Tidak ada. Aku hanya mengatakan kalau ada urusan pekerjaan silakan datang ke kantor untuk membicarakan. Itu aku katakan karena kemarin dia ingin bertemu dengan aku berdua saja." Fadel menolak dituduh perjanjian bertemu dengan Nadiah. "Huh! Benarkan perasaanku kalau dia itu ingin memikat Kai!" Suara Zahwa semakin nyaring saja. "Kita tidak akan tahu kebenarannya. Kalau tidak bertanya kepada dia. Bagaimana kalau dia kita suruh masuk saja. Kita dengarkan dia ingin bicara apa. Kalau perlu Kamu rekam pembicaraannya. Sebagai bukti kepada suaminya. Aku tidak tega juga kalau Pak Abdullah dikhianati oleh istrinya. Pak Abdullah sangat baik kepada istrinya. Pantas mendap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN