Fadel terbangun. Fadel membuka mata lalu menatap jam dinding. Sudah jam sembilan. Itu artinya mereka kelewat waktu isya. Dan melupakan pesanan makanan mereka. Fadel langsung membangunkan Zahwa. "Zahwa bangun." Fadel mengecup pipi Zahwa. Mata Zahwa terbuka. "Jam berapa?" "Jam sembilan." "Hah!" Zahwa bangun dari berbaring. Keningnya terantuk kening Fadel. "Aduh!" "Sakit!" Mereka berdua sana-sama mengusap kening. "Ayo berwudhu dulu." Fadel menarik lembut tangan Zahwa. Zahwa turun dari tempat tidur. Langsung melangkah ke dalam kamar mandi. Sedang Fadel membuka pintu kamar. Untuk melihat apakah pesanannya digantung di pintu. Ternyata memang ada pesanannya. Langsung diambil oleh Fadel. Makanan itu sudah dingin, Fadel berencana untuk memanaskan. Ia memiliki panci listrik di kamarnya. Yan