Malam yang pekat, Fara telah kembali ke rumah pribadinya. Sepi, seperti biasa. Walau sudah menikah, tapi ia ibarat tidak memiliki Suami. Kafi belum juga kembali, seperti pesannya pada asisten rumah tangga. Tapi, bolehkah Fara berharap jika Kafi akan pulang malam ini ? walau tidak saling bicara, setidaknya ia merasa tenang karena Kafi ada di rumah. Karena semenjak ada Kafi, ia bisa tidur dengan nyenyak. Tidak seperti biasanya saat masih sendiri. Apalagi setelah mereka bercinta. Fara bisa tidur sangat nyenyak sekali. Fara menyesap teh hangat lalu sesekali tersenyum mengingat semua itu. Apalagi saat mengingat Kafi yang mengiriminya uang gaji tadi pagi, membuat senyum Fara makin berkembang. Rasanya sangat lucu sekali. Kafi dengan polosnya memberikan uang gaji, sebagai bentuk tanggung jawab s