Kafi mengerutkan kening mendengar pertanyaan Fara. “Dina ? kenapa kalau aku bertemu dengannya, apa kamu cemburu ?” tanya Kafi langsung menembak Fara, yang segera membuang pandangan. Kafi mulai menukan kesenangannya kembali dengan melihat wajah kesal Fara. “Aku enggak cemburu, hanya saja, kamu jangan sampai lupa, jika kamu adalah milikku. Hanya milikku ! Jadi, jika kamu pulang kampung, jangan macam-macam,” balas Fara membela dirinya, yang sebenarnya sangat tidak suka jika sampai Kafi bertemu Dina. “Iya, aku tahu, aku milikmu. Tapi, walau sering bicara begitu. Kamu tetap saja akan meminta berpisah denganku. Apa kita tidak bisa bersama saja ? aku bukan orang yang suka mempermainkan pernikahan,” ucap Kafi terlihat serius, sambil menatap dalam manik mata Fara. Fara diam, tidak menjawab ap