LIMA BELAS

1486 Kata

"Kamu!. Membunuh ayah ku!". Aries menghela napas beratnya. Matanya langsung menatap lirih dan lelah pada Kanaya. Mulutnya terbuka untuk mengatakan sesuatu lagi. Tapi, kembali ia katupkan. Karena teringat lagi perkataan Dokter barusan. Suara langkah mendekat membuat Ia menoleh dan melihat Bu Lani yang mendekati mereka. "Ma, kenapa Mama gak bilang kalau Ayah telah meninggal? Kenapa?. Kenapa Mama diam saja?!". Jerit Kanaya nyaris terisak. Aries melirik pada Bu Lani yang menelan ludahnya sendiri. Membuat Aries tersenyum kecut. "Aku ragu beliau peduli pada, Ayah mu". Gumam Aries melirik Bu Lani mengejek. Kanaya langsung menoleh tajam pada Aries. "Apa maksud mu?". Tanya Kanaya dingin. Aries tidak menjawab, hanya memandangi tepat pada mata Kanaya. Yang langsung membuat wanita itu terkejut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN