Peter membuka matanya perlahan. Manik mata sebiru samudra yang mampu membuat semua orang hanyut dan takluk itu, nampak memancar kebahagian. Bagaimana tidak? Semua rencana yang dia susun selama ini, berjalan mulus dan Jasmine pun sudah kembali kepelukannya. Peter menggeliat pelan, meregangkan ototnya yang terasa kaku karena bekerja semalaman. Ekor matanya melirik kilas dan sebuah senyuman tipis terbit di bibirnya. Wanita cantik yang kelelahan mengimbangi permainannya semalam, nampak sangat nyenyak dalam tidurnya. Meskipun beberapa kali, Peter mengusap lembut wajah yang merona itu dan sesekali menekan puncak hidungnya, gemas. Jasmine, sama sekali tidak terusik dari mimpi indahnya. Tubuh polos Jasmine terasa hangat, saat menggelayut dan menindihnya seperti ini. Mungkin dadanya yang keras,