Peter mengakhiri konferensi pers itu. Dia melangkah keluar gedung dengan wajah datarnya. Chriss pun setia mengikutinya. Lalu, seorang wanita dengan mata sembabnya tiba-tiba menghadang jalan mereka. "Apa yang kau inginkan, jalang!" sinis Peter dengan mata menggelap. Sandiwara Queen pu di mulai... Queen berlutut di depan Peter, menyatukan kedua tangannya dan mendongak dengan mata berlinang air mata. "Peter, aku sangat mencintaimu. Aku tahu kau juga mencintaiku. Hanya saja, cintamu kau tutupi dengan dendam. Tak bisakah, kau lupakan dendam itu dan menikah denganku?" “Hahahahaha ... “ Peter tertawa keras, tawa yang terdengar muak dan menakutkan. Bahkan Chriss memillh mundur satu langkah. "Akkhhh sa–kit Pe–ter! Kau pria ke–jam ..." Queen meringis. Saat Peter yang tanpa dia kira, akan m