Ryandra tidak pernah tau kalau ternyata memiliki anak itu ternyata adalah suatu keputusan besar. Ryandra pikir mempunyai anak adalah bagian dari timeline kehidupan yang memang akan ia lalui. Ryandra pikir memiliki anak hanya soal perkara memiliki keturunan saja. Ryandra pikir selama ia berada dalam satu ikatan pernikahan, memiliki anak adalah sesuatu yang normal ia miliki. Kini memiliki Kania membuat Ryandra sadar bahwa memiliki seorang anak bukan hanya soal persiapan finansial tetapi mental pun juga. Sudah satu minggu Kania lahir dan tinggal ditengah-tengah dirinya dan Keyra, Kania memang lebih banyak tertidur, bayi mungil itu hanya menangis jika ia merasa lapar atau tidak nyaman namun diluar itu ada Keyra yang ternyata belum selesai. Keyra berjuang agar asinya keluar dan cukup untuk Kan

