Hari sudah semakin larut tapi Ryandra masih duduk diatas tempat tidurnya di dalam kamar hotel sambil memandangi cincin yang berada dalam sebuah kotak berwarna merah darah itu. Besok ia akan memakaikan cincin itu pada jari manis Keyra. Besok Keyra akan sah menjadi istrinya di depan mata hukum dan agama. Segala naik turun yang ia alami untuk memperjuangkan Keyra akhirnya berbuah manis.
Beberapa hari belakangan Ryandra mati-matian mengingat kalimat yang harus ia ucapkan dalam satu tarikan nafas. Kalimat yang tidak boleh ada satu kata pun yang salah ia ucapkan.
Dalam hidup memang tidak akan pernah ada yang tau garis kelahiran, jodoh atau pun kematian. Kapan bertemu atau kapan waktu berpisah. Dalam hidup semua masih misteri. Hari ini jadi teman besok bisa jadi lawan. Tidak ada yang pasti. Se
