>BAB 17<

836 Kata

Deniz membawa jenazah Dona ke kota. Deniz ingin Dona di makamkan oleh keluarga besarnya. Dhana terus menangis dan tidak mau lepas dari Ibunya. Alice berusaha merayunya dan menenangkan hatinya, setelah berusaha cukup lama, akhirnya Alice berhasil dan anak kecil itu menangis di dalam dekapannya. Deniz selalu mengusap wajah Dona dan menciumi keningnya. Matanya tampak memerah dan kesedihan teramat sangat nampak di wajah tampannya. Alice sesekali mengusap tangannya, dia ingin berusaha menenangkan hatinya, tapi Deniz terus bersedih dan menatap Dona dengan penuh kasih sayang. "Apa kau tahu, Alice? Meski kita menikah bukan karna cinta, Dona selalu ada jika aku membutuhkannya, dia adalah wanita yang sangat luar biasa. Mungkin bagimu aku selalu mencintai Meliza, padahal fakta sebenarnya adalah, ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN