Alice terpana melihat gaun pengantin indah yang ada di rumah kekasihnya, itu adalah gaun terindah yang pernah dia lihat dalam hidupnya, warnanya memang sama seperti milik Moza, tapi bedanya, gaun itu lebih panjang dan agak tertutup dibagian dadanya, Alice terpesona dengan desainnya. "Apa kau suka, Sayang? Inilah alasan kenapa aku menunda pernikahan kita. Aku membikinkan baju pengantin yang bagus untukmu, ular kecilku," jelas Deniz menciumi leher Alice dari belakang. "Benarkah?! Maafkan aku, Kak Deniz. Aku kira ... " "Sudah cukup, Sayang. Lupakanlah, aku tahu kau marah saat aku melarangmu memakai baju pengantin milik Moza, makanya aku meminta pada pemilik butik agar mau membikinkanmu baju pengantin baru yang mirip dengan milik Moza, tapi bedanya harus lebih bagus dari miliknya, hem," je

