"Kau tenang saja, aku tidak mungkin melanggar aturan dalam pernikahan. Apalagi, sampai mengkhianatimu dengan sepupumu." "Tapi, perkataanmu tidak mencerminkan tindakanmu. Kau sepertinya tidak menganggapku sebagai suamimu." Aileen seketika mengernyit. "Kapan aku seperti itu?" 'Bukankah sebaliknya.' "Kau menghubungi Arthur dan meminta bantuannya, yang menjadi suamimu, dia atau aku?" Ekspresi wajah Aileen berangsur melembut. Ternyata itu alasan suaminya itu berpikir seperti itu, tapi bukankah selama ini dia tidak pernah menganggapnya sebagai istri? Aileen masih ingat dengan jelas, ucapan tegas Christian yang mengatakan kalau dia tidak akan pernah menganggapnya sebagai istri sampai kapan pun. Lalu, kenapa dia sekarang merasa marah karena tidak dianggap sebagai suami? Apa harga dirinya te

