_Aku harap badai yang akan kita lewati nanti kamu akan tetap memegang erat tanganku_ “Pasti nanti bakal kangen.” Arik memeluk Nadia dari arah belakang. Mengecup singkat salah satu pipinya. “Cuman dua hari, nggak lama.” Balasnya, melepaskan kedua tangan lelaki itu dari perutnya. Keintiman yang terjadi kerap membangkitkan hasrat liar dalam diri Nadia. Mereka adalah dua orang dewasa yang sama-sama normal. Sentuhan yang terlalu dekat bisa membuat percikan gairah itu kembali menyala. Jika sudah seperti itu, akan sangat sulit untuk mengendalikannya. Berbicara dengan posisi tidak akan, sering membuat Nadia kewalahan. Entah menahan dirinya sendiri atau pun Arik. “Bandung-Jakarta kan dekat. Bisa nyusul kalau kangen.” Rencananya Arik akan berada di kota kembang itu selama dua hari dua mala