_Masa lalu seseorang adalah bagian dari hidupnya, suka atau tidak ia akan tetap menjadi satu kesatuan yang tidak akan terpisahkan_ Arik ternyata membawa Nadia ke salah satu rumah sakit di Jakarta, bukan ke rumah kediaman Ibu Ina. Nadia sudah merasakan gelagat aneh, sejak dalam perjalanan, tapi Arik enggan mengatakan kemana tujuan mereka saat ini. Sampai akhirnya mereka tiba di lobi rumah sakit. “Ayo, Mamah sudah menunggumu sejak tadi.” Ajaknya. “Ibu Ina sakit?” Tanya Nadia penasaran. “Kamu bisa tanyakan sendiri nanti,” Arik menggenggam tangan Nadia, menyusuri koridor rumah sakit. Nadia dan Arik sampai di lantai paling atas dimana kamar tersebut hanya ditempati oleh beberapa orang tertentu saja. President suite, tulisan yang terpampang jelas di depan pintu lift. Arik membuka