Rey yang sudah akan pergi pu berbalik dan memegang tangan Clara dengan erat. Tangn itu sudah dingin berkeringat membuat Rey semakin panik, padahal ia bertugas sebagai panitia penerima tamu. "Kamu kenapa, Sayang? Perutnya mules banget? Mau ke kamar mandi mungkin? Tadi malam kamu makan banyak, belum ke kamar mandi kan?" tanya Rey dengan wajah cemas. Rey sangat khawatir melihat kondisi istrinya saat ini yang sudah berkeringat dingin sambil bersandar di kursi dan emngusap perutnya yang semakin terlihat bulat sempurna seperti bulan purnama. "Mules Pah, mules banget," ucap Clara semakin cemas jika harus melahirkan di saat seperti ini. Lihat saja, auditorium ini smeakin penuh, waktu juga sudah menunukkan pukul delapan pagi, itu tandanya acara akan segera di mulai. Semua orang yang berkepenting