Arga melajukan mobilnya dengan cepat. Gas mobilnya di tekan sekuat tenaga agar mobilnya segera sampai di Rumah Sakit terdekat Kampus. Nita sambil memangku putra semata wayangnya menoleh ke arah belakang untuk memastikan keadaan Clara masih baik -baik saja. Rey masih memangku kepala Clara dengan tangan kanan mengusap keringat yang membasahi kening istrinya dan tangan kirinya mengusap pelan perut besar Clara yang nampak mengeras. Clara meringis menahan sakit dan memegangi perutnya yang terus terasa mulas. Clara menahan napas beberapa kali, saat tubuhnya mengejan secara otomatis tanpa di minta. Ia berusaha kuat untuk tidak mengejan agar tidak terjadi sesuatu hal yang tak di inginkan tanpa komando bidan atau dokter kandungan. "Sayang, kamu yang kuat ya," ucap Rey lirih. Rey nampak terlihat s