Clara masih mengusap paha Rey dan membuat lelaki itu tetap tenang menahan emosi dan kekhawatirannya. Lia menatap lekat kedua bola mata Papahnya yang menataptajam ke arahnya. Ada perasaan kecewa saat Papah Rey tidak mengijinkan Lia untuk mengikuti lomba tersebut. "Kenapa lihat Papah kayak gitu? Kamu gak suka sama aturan main Papah?" tanya Rey pada Lia. Lia menggelengkan kepalanya pelan. Lia hanya ingin Papah Rey mendukung segala aktivitas dan hobby anak gadisnya itu. Tapi, kemenangan Lia pun tak membuat Papah Rey bangga padanya. "Pah ... Lia kan cuma mau ikutan lomba foto aja. Masa iyta gak boleh," cicit Lia pasrah. Tatapan Rey makin tajam ke arah Lia. Clara berusaha angkat bicara dan menyelesaikan permasalahan pagi ini di meja makan. "Sayang ... Papah dan Mamah bukannya tidak menduku