"Ambil saja," titah Lio pada gadis yang kini menatapnya di balik kaca mata hitamnya. Perlahan gadis itu mengulurkan tangannya dan mengambil sapu tangan itu dari tangan Lio. Lalu mengusap air matanya yang masih membasahi pipi mulusnya. Gadis itu tak bicara dan hanya diam. "Boleh aku duduk di dekatmu?" tanya Lio dengan gadis itu. Lio yakin sekali, ia adalah gadis yang yang mencium pipinya sewaktu TK. Gadis yang berpamitan padanya untuk pergi ke luar negeri dan menetap di sana dengan keluarganya. Gadis itu hanya mengangguk kecil sambil membenarkan letak kaca matanya setelah mengusap sisa air mata di pipinya. Lio duduk di samping gadis itu. Ada rasa canggung dan sedikit keki mau bicara apa? Pembahasan apa yang ingin dia angkat. Apakah pertemuan ini tidak tepat waktunya? Atau memang pertemu