Pagi ini Clara sudah terbangun terlebih dahulu di bandingkan Rey yang masih terlihat terlelap dengan masih memeluk guling kesukaannya erat dalam dekapannya. Waktu masih menunjukkan pukul lima pagi. Sejak malam Clara berusaha realistis dengan keadaannya. Kadang ucapan orang di sekitar itu ada bauknya di dengar walaupun tidak semuanya itu benar. Ucapan mereka adalah cara pandang merrka menyikapi suatu masalah yang sedang kita hadapi. Kita kadang santai menjalani eh dia yang merasa kebakaran jenggot karena iri. Kedua kaki Clara sudah menapak di lantai marmer yang masih terasa dingin sekali. Tanpa cuci muka dan tanpa mandi, Clara mengambil tas slempang lalu memakainya dengan mennyelampirkan di bahunya. Tidak lupa ia turun membawa satu mangkuk bubur buatan Bunda Silva yang sama sekali tak te