Awalnya Ami berpikir ia bisa mandi dengan aman. Minimal mau luluran seluruh tubuhnya. Kapan lagi ia bisa masuk siang. Tapi ternyata itu hanya wacana. Baru ia membuka tutup botol luluran yang biasa digunakan, telinganya menangkap suara yang familiar sekali. Segera ia menutup kembali botol lulurnya. Saat gedoran itu semakin kencang. "Ami! Ami!" Ami hapal itu suara atasannya. Jangan bilang dia minta teh manis atau kopi. "Ada apa Pak? Saya sedang mandi!" Ami sungguh kesal setengah mati. Belum lama ia di kamar mandi, pintunya digedor dari luar. "Bisa cepat gak mandinya!" teriak Zayn dari arah luar. Kini mereka saling berteriak. Bagus sekali, mirip di hutan. Astaga, ingin Ami guyur atasannya dengan air segayung. Baru juga sabunan, sudah di gedor-gedor begini. Tadi katanya suruh santai m