Chapter 17 - Bayangan Masa Lalu

1519 Kata

Mahesa menenengadah, menatap langit-langit ruang kantornya yang sudah gelap. Langit malam ini terlihat semakin gelap, namun sesekali kilatan cahaya masuk memenuhi ruangan Mahesa. Dari kantor nya, Mahesa bisa melihat rentatan mobil yang masih berjalan pelan di tengah rutinitas ibu kota yang semakin malam semakin terlihat sibuk. Mahesa menyesal sudah menyampaikan niatnya terlalu cepat. Apa yang Mahesa kemukakan memang terbilang cepat, dan mendadak. Tapi keputusan itu ia buat dengan sadar. Mahesa ingin memperistri Iwa. Menjadikannya madu dari Syafa. Iwa, gadis kecil yang Oma pertemukan dengannya itu seperti sudah membuat Mahesa jatuh hati dan nyaman. Mahesa tidak memiliki alasan apapun. Syafa seperti nya akan menyetujui hal ini. "Kamu sibuk?" sebuah pesan dikirim ke ponsel Syafa. Tidak sep

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN