Iwa menatap layar ponselnya, besar keinginan Iwa untuk menghubungi Mahesa, sudah semalaman Iwa mematikan ponselnya. Sengaja ia lakukan, karena tidak mau mengganggu waktu kebersamaan Mahesa dan Syafa. Iwa menyadari bahwa dalam posisi Iwa, tidak bisa menjadi egois. Iwa tetap harus membuat Mahesa bersikap adil, apalagi Syafa memang sedang membutuhkan kehadiran Mahesa. "Kamu bertengkar dengan suamimu?" Suara Hendrawan membuyarkan lamunan Iwa. Iwa mengubah posisi duduk, suasana teras rumah sudah berubah entah sejak kapan, biasanya ramai dipenuhi penjudi yang tertawa terbahak hingga pagi. "Tidak," jawab Iwa menunduk, "Lalu?" Hendrawan duduk di samping Iwa. Suara kayu berderit ketika Hendrawan ikut duduk di ubin rotan, Iwa diam, "tidak ada apa-apa. Iwa hanya merasa sudah lama tidak meneng
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari