Chapter 35 - Sarapan Berdua

1504 Kata

               Iwa membuka mata, ketika ia mendengar ketukan pintu dari arah pintu kamar kosnya. Malam ini Iwa tidur begitu nyenyak, Iwa melihat jam bulat tertempel di kayu, sekat triplek kamarnya, sudah menunjukkan angka tujuh. Iwa duduk, lalu merapihkan rambut sebahunya yang nyaris seperti singa. Setelah mengikat rambutnya, Iwa beranjak bangun, untuk membukakan pintu kamarnya yang terus diketuk. Biasanya Barbara, karena Iwa tau ini tanggal biasa Iwa harus membayar kamar. “Iya, sabar.” Iwa meneguk air putih yang tersaji di atas meja, lalu kembali berjalan ke pintu kamar. Iwa membuka pintu kamar, dan mendapati seorang lelaki berkulit putih, dengan rambut di sisir ke pinggir, berhidung mancung, bermata sedikit sipit, menjulurkan tangannya yang sedang menggenggam sebuah pelastik berisi bun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN