“Mas sakit, Ibu sakit,” racau Aletta ketika sudah di atas bangkar. “Sabar ya sayang, tenang ya sebentar lagi diperiksa,” kata Satya mencoba menenangkan. Satya dengan kekuatan penuh mendorong bangkar, sedangkan Arumi menggenggam tangan Aletta sambil menangis. Dokter langsung saja memeriksa keadaan Aletta, semua perawat juga sibuk membantu. Bahkan dokter kandungan juga akhirnya datang untuk memeriksa Aletta. Satya terlihat sangat gelisah, keringat dingin sudah membasahi Satya. “Bu, gimana kalau sesuatu terjadi sama Aletta dan anak kita?” tanya Satya panik. “Kamu tenang dulu, berdoa supaya Aletta tetap sehat. Tapi kenapa bisa pendarahan? Apa yang sebenarnya terjadi? Aletta jatuh?” Satya menggelengkan kepalanya. “Aku juga kaget Bu, aku kebangun karena dengar suara Aletta menangis merinti