bab 31

1022 Kata

Maira masih tidak percaya saat ia melihat seorang lelaki tengah berada di atas tubuhnya. Jonathan masih mengatur nafas, begitu juga dengan dirinya. Jarak mereka sangat dekat, bahkan Maira biasa merasakan hembusan nafas Jonathan di wajahnya begitu juga dengan buliran keringat yang menetes di wajahnya. "Maira," kalimat pertama yang diucapkan Jonathan setelah pergulatan panas di antara keduanya. "Maira," ucapnya lagi, seolah tengah memastikan sesuatu. "Iya," jawab Maira pelan. Selain lelah, Maira juga merasa sangat malu apalagi Jonathan masih tetap pada posisinya dengan tidak melepaskan penyatuan mereka. "Maira," kali ini Jonathan mengusap wajah Maira dengan sangat lembut, membelainya dengan perlahan seolah Maira adalah benda rapuh yang harus ia perlakuan dengan sangat hati-hati.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN