42.

1061 Kata

"Maafkan kami yang bertindak sangat lambat." Aldi berdiri di depanku, membungkuk sembilan puluh derajat. Aku teriak, terus teriak untuk menghentikan sesak di d**a. "Arghh ... permintaan maaafmu ... tidak bisa menghidupkan Juna lagi ... Hah ... hah .... Arghhh... Juna..." Aldi tetap membungkuk di sana dalam diam, sampai pemandangan ku dipenuhi kegelapan. *** Usai pemakaman, aku membantu di rumah Juna. Banyak kerabat yang datang dan aku terus menemani mama Juna. Menjelang malam, aku diantar pulang oleh Wahyu. Dia menyarankan agar aku menginap saja di rumahnya atau kalau perlu meminta seseorang mengawasiku, tapi kutolak semua sarannya. Aku hanya ingin sendiri saat ini. Aku melangkah masuk ke rumah. Akibat kurang waspada, seseorang membenturkan kepalaku ke dinding ruang tamu, sesaat sete

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN