Iklima Pov. "Kamu cantik sekali, sayang." Mamahnya Gio. Setelah selesai bertunangan, aku ke kamarnya Gio karena merasa lelah. Sedangkan Gio pergi ke toilet bawah, karena katanya toilet kamar ini sedang macet klosetnya. Calon mertuaku dan Arka ada di sini. "Terima kasih, mah." jawabku. "Tidak heran, kak Gio jatuh cinta sama kamu seperti orang gila." kali ini Arka yang berkata. Lihat! betapa beraninya dia. Aku hanya berdeham dan mengalihkan tatapan ini. Mencoba menenangkan diri, agar semuanya terlihat baik baik saja. "Kamu juga sekarang boleh nyari pacar, kan udah selesai sekolah. Kalau kuliah, kamu enggak apa apa punya pacar. Kan udah dewasa." ujar mamah. "Maunya punya pacar, mah. Tapi cewek yang aku mau, udah tunangan sama orang!" Deg! aku menelan salivaku, kuat kuat. Arka benar be