Perasaan Yang Sama.

2004 Kata

Aku pernah dibully, di rendahkan, dan kali ini dilecehkan dengan sangat brutal. Bahkan aku kehilangan anakku. Lalu aku pun menjadi seorang pembunuh. Aku yang telah putus asa dengan semuanya. Tidak lagi memikirkan tentang harga diri, dan kehormatan keluarga. Aku hanya ingin dia mati dan merasakan apa yang aku rasakan. Tapi tidak! ketika dia mati, dia justru mungkin akan tenang, dan sebaliknya akulah yang menjadi satu satunya penjahat di muka bumi. "Sayang!" seorang lelaki memelukku erat sekali, dengan tangisan yang meraung pilu. Namun aku tidak tergugah. Atau lebih tepatnya dia tidak harus menangisi diriku. "Maafkan aku ... aku enggak bisa jagain kamu ... maaf ..." aku masih bergeming, seolah tuli. Tidak! aku memang sudah tuli dan kehilangan segalanya. "Pak, Raka. Di luar ada polisi yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN