Akan Setia Sampai Mati

2045 Kata

Aku masih terdiam, ketika melihat Gio melihat kakiku yang terluka. Dia berdecak seraya menatap padaku. "kenapa ceroboh sekali?" tenyanya jengkel. "Pisaunya jatuh," cicitku. "Emang mau ngapain?" "Mau motong ayam." Dia menghela napas dalam. Kemudian membuka kotak P3K yang ia ambil di bawah meja tamu yang ada di depanku. Aku kesal karena tadi aku sama sekai tidak menemukannya. Padahal aku sudah mencarinya ke mana mana. Mungkin aku panik, sehingga aku tidak bisa mencarinya dengan benar. "Aku nyari itu, enggak ketemu, tadi ..." ujarku dengan sedikit ringisan. Ketika ia membersihkan luka di kaki ku dengan alkohol. "Kamu tadi panik," dia meniup ibu jariku dengan lembut. Mengeringkan alkohol, agar dia bisa membubuhkan salep pada lukaku itu. Ku lihat wajahnya yang begitu menawan, kedua mata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN