Adrian melirik wanita di sebelahnya, memasang sikap awas. Kepulan asap rokok memaksa ia mematikan AC, membuka kaca. Membiarkan angin menyusup masuk, tetap saja bau. Sesekali terbatuk, tak terbiasa dengan aroma kurang nyaman tersebut. Tanpa suara, hanya mengamati melalui ekor mata. Hal luar biasa mulai terjadi, perlahan menyingkap misteri mengenai apa yang dikatakan oleh Afriz Artanabil. Mobil mengarah pada sebuah rumah yang cukup besar, pintu pagar dibuka setelah tiga kali membunyikan klakson. Perempuan di sampingnya masih tak acuh, menghisap rokok dengan penjiwaan yang cukup profesional. Benda lonjong itu diapit kedua bibir, gincu merah menyala pun terlihat tidak biasa. Mobil kembali melaju, memasuki halaman. Berhenti di depan teras, pintu terbuka. Joan Radiansyah menunggu bersama istr