Keributan tak bisa dihindari ketika Olin muncul di pagi hari, mendapati wanita-wanita calon korban menginap di rumah mantan kekasih. Noi menghela napas berat, melempar pandang pada Adrian yang hanya menggaruk-garuk kepala. Situasi bodoh yang sangat mengganggu ketenangan. Kekanakan. Setiap kali muncul, hanya mendatangkan situasi buruk. Mencari gara-gara sesuka hati, bersikap selayaknya nyonya di rumah ini. Belum jera diperlakukan tak terhormat. Kesabaran tidak perlu diuji, ia sanggup membungkam mulut wanita itu dengan satu tamparan. Namun, demi Adrian, Noi memilih jinak. Mencoba bersikap manis, enggan meladeni dengan kekerasan. Hanya saja, sikap khas arogan memicu beberapa calon korban terlihat kesal, kasak-kusuk di belakang. Tidak berani menunjukkan rasa tidak suka, memilih mengabaikan,