Renata tidak membiarkan Rendra bertindak sesuka hati. Setelah menyetujui perjodohan mereka, lalu sekarang tiba-tiba pria itu ingin mengakhiri hubungan begitu saja. Apa lagi alasan yang mungkin ada, selain karena perempuan lain? Renata masuk ke dalam taksi. Menoleh, dia bisa melihat Rendra berlari keluar dari rumah makan. Renata menatap marah dari tempatnya duduk. Menghembus keras napasnya, wanita itu kemudian memutar kepala ke depan. Renara mengeluarkan ponsel, lalu mencari nomor kontak seseorang. Tak lama, benda penghubung itu sudah menempel di telinga kanannya. “Halo.” “Fel … bisa ngobrol, nggak?” tanya Renata. Dia butuh teman bicara saat ini. Kepalanya terasa sudah akan meledak. “Oke … aku ke tempatmu sekarang. Di mana alamatnya?” tanya Renata di ujung kalimat. Wanita itu menggumam