64.

1589 Kata

“Aku kangen sama kamu.” Naira merasakan kedua kakinya nyaris kehilangan kekuatan, dan darahnya mengalir begitu cepat. Naira buru-buru berpegangan pada sisi jaket yang membungkus tubuh bagian atas Rendra. Wangi yang menguar dari tubuh pria itu membuat Naira merasakan kedamaian dan rasa aman yang selama ini belum pernah dirasakannya. Naira ingin sekali membalas pelukan Rendra, akan tetapi, bayangan wajah Renata seketika membuat niatnya itu urung. Naira mendorong pelan tubuh Rendra, melerai pelukan pria itu. Wanita itu sempat terhuyung sebelum berhasil mengembalikan kekuatan kaki yang sempat nyaris hilang. Kepala Naira tertunduk. “Kamu marah.” Dua kata yang baru saja keluar dari sepasang bibir Rendra yang terbuka, terdengar datar. “Kamu nggak balas pesanku. Nggak mau nerima teleponku.” N

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN