Bab 42

1011 Kata

Di dalam ruangan, Zeyn masih merasakan dadanya rasanya sesak, dia bahkan tadi menangis karena kehilangan calon anaknya. Rasa bersalah benar-benar menguasainya, dia bahkan tidak tau harus berkata apa kepada Laura nantinya. Zeyn terkejut saat ada pergerakan di tangan Laura. "Laura!" Panggil Zeyn pelan, dia memgang tangan Laura dan merasa senang saat Laura sadar. Laura membuka matanya dengan pelan, dia melepas oksigen yang tadinya menempel di hidungnya. "A-aku di mana?" Gumam Laura, dia masih belum sadar sepenuhnya dengan apa yang terjadi. "Kau ada di rumah sakit." Kata Zeyn. Laura memegangi kepalanya yang memang masih terasa berat. "Ada apa? Apa ada yang sakit?" Tanya Zeyn. "Kepalaku pusing sekali." Ucap Laura, "Jangan banyak bergerak." Ucap Zeyn. Laura menetralkan dirinya, dia ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN