Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Laura masih terdiam dan merasakan tubuhnya tegugup dan takut dengan apa yang akan di katakan Zeyn dengannya. "Apa kau mengingatku?" Tanya Zeyn yang masih memperhatikan Laura yang kini menunduk. "Aku hanya ingin menyampaikan jika aku bukan gigolo." Kata Zeyn yang membuat hati Laura semakin berdetak dengan kencang. "M-maaf Tuan Zeyn, aku benar-benar tidak tau. Aku saat itu dalam keadaan kalut dan tidak memikirkan apapun. Aku mabuk berat dan ak— "Ya, aku tau. Untuk itu kita perlu bicara masalah malam itu." Kata Zeyn pada akhirnya. "Waktu itu aku masih mengingat jika kau dalam keadaan mabuk berat, dan sejujurnya saat itu aku dalam pengaruh obat perangsang yang membuatku tidak bisa menahannya dan melampiaskan kepada wanita yang melewati kamarku, dan kebetulan itu adalah dirimu." "Kau tida

