Laura yang terkejut langsung reflek memegang lehernya. "Bawa saja." Kata Naina dengan tersenyum. "Terima kasih," kata Laura mengambilnya dan langsung pamit. Laura dengan buru-buru pergi dari sana bersama Meka, "Kenapa kau tidak mengatakan jika leherku masih ada bekas merahnya." Omel Laura kepada Meka. Karena sebelumnya dia tidak mengatakan apapun yang padahal Meka yang sedari tadi bersamanya. "Aku mana tau, bukannya tadi sudah kau tutupi?" Tanya Meka karena memang tadi Laura sudah menutupinya dengan bedak. "Apa terhapus ya?" Beo Laura. "Astaga, entah kenapa aku merasa menjadi wanita tidak benar, dimana wanita yang memberikanku syal ini adalah wanita yang hatinya aku sakiti karena aku telah tidur dengan calon suaminya." Kata Laura. "Semua itu tidak akan dia tau, dan sebaiknya jangan