Hari-hari sudah berlalu, bahkan kini kandungan Laura sudah menginjak sembilan bulan, dengan putra-putranya sudah berusia satu tahun, tinggal menghitung hari, dia sudah akan melahirkan.
Pagi hari setelah mandi, dia bersiap dan ingin ke bawah untuk meihat putra-putranya namun dia terdiam dan terkejut saat perutnya merasa mulas.
"Awh." Ringis Laura lalu terduduk sebentar di kursi. Dia mengatur nafasnya dan mengira jika itu adalah kontraksi palsu seperti waktu itu dia juga pernah merasakannya.
Setelah sedikit reda, Laura ingin berjalan keluar kamar lagi namun lagi-lagi perutnya terasa sakit dan muas, bahkan sakitnya semakin terasa yang membuat dia benar-benar meringis.
"Zeyn." Panggil Laura pada akhirnya namun karena Zeyn berada diluar bersama anak-wnaknya, tentu saja dia tidak mendengarny
