Zeyn masih setia menunggu Laura di sampingnya. Dia menghela nafas panjangnya. Dan masih tidak menyangka jika Laura pada akhirnya tau tentang kematian anaknya, Laura sudah di priksa oleh dokter, Zeyn memanggil dokter ke apartemennya agar tau jika Laura baik-baik saja, dan dia bersyukur jika Laura hanya shock saja, namun tetap saja Laura membutuhkan istirahat dan tidak boleh terlalu stres yanh takutnya akan menimbulkan kontraksi lebih awal. Zeyn terkejut dan langsung mendekat ketika ada pergerakan dari tangan Laura. "Sayang!" Panggil Zeyn dengan lembut. Laura mengerjabkan matanya, "Apa ada yang sakit?" Tanya Zeyn karena Laura sedikit merngis. Laura memposisikan dirinya untuk duduk yang akhirnya di bantu oleh Zeyn. Dia masih terdiam sebwntar yang akhirnya mengingat jika ternyata salah