Satu malam bersama

1689 Kata

Dibawa pergi ke rumah Jean dengan pria itu yang menyetir dan Arum menggendong si bungsu yang tertidur. Sementara di belakang sana Elio terus saja berbicara menceritakan apa yang dilewatkan oleh Arum selama beberapa minggu terakhir ini. “Awas, nanti kejepit,” ucap Jean ketika kaki Cillo menindih perut Arum. Namun tangan itu ditepis oleh Arum dan masih dilayangkan tatapan tajam. Jean hanya tersenyum, bisa melihat tatapan sinis Arum tanpa terhalangi Erik saja sudah membuatnya bahagia. “Iya enggak,” ucap Jean masih memberi batasan. Dia masih bertanya tanya apa yang terjadi dengan Arum, karena matanya memperlihatkan kesedihan tapi bukan untuk Jean. Karena kalau menatap Jean, Arum akan menggebu gebu seolah ingin memakannya hidup hidup. Begitu sampai di rumah, Jean mengambil alih Cillo supaya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN