Di sinilah Arum sekarang. Sebelum memulai pesta bersama dengan teman teman barunya, arum ingin melihat penampilan Erik terlebih dahulu. Mereka duduk di tempat yang strategis, tidak panas dan dekat dengan garis start. Mata Arum berkeliling melihat sekitar. Mana Erik ya? kalau sudah frustasi, Erik memang suka menaikan gas motor. Orangtua Erik melarangnya mengambil profesi ini, entah mengapa dan bagaimana sekarang Erik bisa berada di sirkuit. Pasti ada pertengkaran dulu sebelumnya, Arum yakin itu. “Mami, mana temen Mami?” “Gak tau, belum keluar kayaknya.” Ketika matanya menangkap keberadaan Erik, Arum langsung memekik. “Tuh yang itu! mami dukung yang nomor 23!” “Abang ganteng yang itu ya, Mi?” “Iyaa yang itu.” Jean cemburu, dia ingin merajuk dan marah. Tapi sudah sadar umurnya tidak lagi