Keesokan paginya aku terbangun dari tidurku dan menemukan diriku seorang diri. Axton sudah pergi, entah kemana. Agak sedih karena dia tak pamit tapi mungkin karena dia tak mau menggangguku yang tertidur lelap. Aku keluar dari kamarku dan menyapa keluarga lalu selama pagi itu, Axton tak datang. Aku mencoba untuk berpikir positif, dia pasti mempunyai banyak pekerjaan. Wajar bagi seorang Presdir, namun tetap saja aku kecewa. Siang itu aku pergi ke ladang lagi untuk pergi mengantar makan siang pada Ayah yang sedang bekerja. Ayah memang sengaja berangkat pagi karena banyaknya pekerjaan yang harus dia selesaikan. Mungkin itu sebabnya aku membawa bekal makan siang yang banyak, Ayah pasti cukup lelah setelah bekerja sendiri. Sesampainya di sana, aku disambut baik oleh Ayahku. Dia menerima bekal