Pria Idaman

612 Kata

Aku memperhatikan foto-foto yang terpajang. Dimulai dari foto pernikahan dan foto semasa aku kecil begitu juga dengan adik-adikku. Aku jadi senyam-senyum sendiri memikirkan masa lampau saat aku masih kecil. "Wenda," aku menoleh memamerkan senyum lebar pada kedua orang tuaku yang baru saja datang dari ladang. Segera saja aku mendekati mereka dan mencium tangan kedua orang tuaku. "Kapan kamu sampai?" tanya Ibuku. "Tadi pagi Bu, baru saja." jawabku sekenanya. "Kok tak bilang sama kami kalau kamu mau pulang, Ayah bisa jemput kamu di terminal bus." kata Ayah mulai membuka suara. "Aku pikir Ayah sedang sakit jadi aku sengaja tak memberitahu kalian. Takut merepotkan." balasku sambil tersenyum tipis. "Sudahlah, tak apa-apa. Bagaimana pekerjaanmu di kota?" tanya Ayah padaku sementara Ibu kuli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN