Dua Puluh

1232 Kata

 Alana ragu untuk bertanya kepada Ardian. Ia terus saja memainkan selimutnya. Ardian yang melihat kegelisahan Alana lantas menariknya untuk mendekat. "Kenapa,"tanyanya. "Aku boleh nanya nggk?." Ardian mengangguk. "Perempuan yang kemarin didalam ruangan kamu itu siapa,"Alana takut akan jawaban dari suaminya ini. Ardian mengacak rambut Alana,"Dia bukan siapa - siapa aku." "Tapi... Ardian menempelkan jari telunjuknya kebibir Alana,"Kemarin itu aku cuman main - main nggk sampai yang lebih. Aku minta maaf sama kamu. Aku ngaku salah udah main dibelakang kamu,"ucapnya sesal. Ardian menjauhkan rambut Alana yang menghalangi wajah cantiknya. Ia sangat senang melihat wajah istrinya. Ardian tidak bisa jauh - jauh dari Alana. "Tidur, Al. Kamu kan capek." Alana menganggukkan kepala. Ardian masi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN