Tujuh Belas

1036 Kata

Hari yang ditunggu - tunggu telah tiba. Hari pernikahan ia dan Alana. Rasanya ia tidak percaya bisa menikahi korbannya. Ardian sudah terlanjur cinta dan sangat menyayangi Alana. Ia teringat akan ucapan mendiang mamanya...sesuatu yang hilang dari kehidupan kita pasti akan mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik dari tuhan. Benar saja, saat ini ia merasa bahagia saat mendapatkan istri yang tahan dengan sikap dirinya. Ada rasa gugup saat Alana melihat kearah jendela dimana semua orang tengah menanti kehadiran dia dan Ardian. Alana tersenyum saat menatap pantulan dirinya dicermin. Ia masih tidak percaya bahwa ia akan menjadi istri dari seorang psychopath. Mungkin ini yang dimaksud dengan takdir. "Aku harap acara ini berjalan dengan lancar." Ia menghela nafas gugup. Tiba - tiba senyuman

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN